Peringatan Hari Air
Sedunia 2014 di Gua Bunda Maria Ratu Besokor
“Memelihara keutuhan ciptaan dengan
menghemat penguunaan air dan energi” itulah tema yang diangkat oleh gereja
katolik St. Martinus pada peringatan hari air sedunia yang ke-21 yang di
pusatkan di Gua Bunda Maria Ratu Besokor (GBMRB) dengan kegiatannya yaitu Misa
Konselebrasi, Visitasi ke Tuk Sirandha dan Ngangkrik dan bazaar murah. Dasar
penyelenggaraan peringatan Hari Air Sedunia di GBMRB ini adalah
1. Semangat dan cita-cita dari gerakan
Eko-Pastoral “Gerakan pelayanan untuk
pemeliharaan keutuhan alam ciptaan”. Semangat ini harus ditumbuhkan dalam diri
setiap ciptaan yang mentaati dan mengasihi Sang Pencipta.
2. Arah Dasar Keuskupan Agung
Semarang pada pilar ke-4 tahun karya 2014 ini: agar kita turut serta memelihara
keutuhan ciptaan.
3. PBB pada tahun 2014 ini
memperingati Hari Air Sedunia yang ke-21 dengan tema utama Water & Energy.
Kita perlu mendukung dan terlibat dengan advokasi pemeliharaan air bersih dan energi.
4. Kita memiliki tradisi budaya
adiluhung dimana menempatkan alam ciptaan sebagai sarana mengabdi Sang
Pencipta; perlu dirayakan dengan kearifan lokal.
5. Realitas kebutuhan air yang cukup
urgen (mendesak) untuk gua dan masyarakat sekitar. Kedua tuk (sumber mata air
alami) Sirandha & Ngangkrik (SiNga) lah yang bisa diandalkan. Sementara tuk
Sirandha terancam bahaya abrasi, sudah sepatutnyalah kedua tuk ini dipelihara
dan dilestarikan sementara berupaya juga untuk mencari terus menerus
sumber-sumber air yang lain.
Peringatan tahun ini adalah yang
ke-2 kalinya dilakukan oleh gereja St.Martinus Weleri dalam keikut sertaannya
dalam merayakan Hari Air Sedunia yang dicanangkan PBB. Ikut terlibat dalam
pentingnya kebutuhan akan air. Dalam homilinya Rm. Mulyana,MSF mengingatkan
kita bahwa betapa sediktnya air tawar yang tersimpan di bumi ini, karena sebagian
besar air yang dibumi ini adalah air asin. 97% air di bumi adalah air asin, dan
hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam
bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan
terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di
atas permukaan tanah dan di udara.
Dalam peringatan kali ini kita
diajak untuk dapat menghargai keberadaan air yang sudah kita miliki dengan
menjaga kelestariannya untuk masa depan. Setelah Misa Konselebrasi oleh Rm.
R.Sugihartanto,Pr (romo Paroki), Rm. S.Atas Wayudi,Pr dan Rm.Mulyana, MSF
diadakan visitasi ke tuk SiNga dengan mengadakan pemeliharaan sumber tuk, reboisasi
dan pemberkatan ke 2 tuk. Dengan tujuan agar dua sumber mata air ini tetap
terjaga kelestariannya untuk kebutuhan air untuk masyarakat desa Besokor dan
GBMRB.
Betapa pentingnya air
bagi kehidupan manusia, mari kita ikut berperan aktif dengan cara kita masing-masing
dengan menjaga keutuhan ciptaanNya agar kelestarian sumber air di bumi ini bisa
terjaga dengan baik untuk masa depan generasi kita. Banyak hal yang bisa kita
lakukan, mulailah dari pribadi kita untuk bisa menghemat penggunaan air dan
hemat energi. Populasi manusia selalu bertambah kebutuhan air dan energy pun
akan meningkat tiap tahunnya, Bumi hanya memiliki 3% air tawar, mari kita
dengan bijak menggunakan air agar dapat memelihara keutuhan ciptaanNya untuk
masa yang akan datang. Selamatkan masa depan bumi kita dengan berhemat air dan
hemat energi.
0 komentar:
Posting Komentar