Jumat, 28 Maret 2014


Peringatan Hari Air Sedunia 2014 di Gua Bunda Maria Ratu Besokor

            “Memelihara keutuhan ciptaan dengan menghemat penguunaan air dan energi” itulah tema yang diangkat oleh gereja katolik St. Martinus pada peringatan hari air sedunia yang ke-21 yang di pusatkan di Gua Bunda Maria Ratu Besokor (GBMRB) dengan kegiatannya yaitu Misa Konselebrasi, Visitasi ke Tuk Sirandha dan Ngangkrik dan bazaar murah. Dasar penyelenggaraan peringatan Hari Air Sedunia di GBMRB ini adalah
1.  Semangat dan cita-cita dari gerakan Eko-Pastoral  “Gerakan pelayanan untuk pemeliharaan keutuhan alam ciptaan”. Semangat ini harus ditumbuhkan dalam diri setiap ciptaan yang mentaati dan mengasihi Sang Pencipta.
2. Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang pada pilar ke-4 tahun karya 2014 ini: agar kita turut serta memelihara keutuhan ciptaan.
3.  PBB pada tahun 2014 ini memperingati Hari Air Sedunia yang ke-21 dengan tema utama Water & Energy. Kita perlu mendukung dan terlibat dengan advokasi pemeliharaan air bersih dan energi.
4. Kita memiliki tradisi budaya adiluhung dimana menempatkan alam ciptaan sebagai sarana mengabdi Sang Pencipta; perlu dirayakan dengan kearifan lokal.
5. Realitas kebutuhan air yang cukup urgen (mendesak) untuk gua dan masyarakat sekitar. Kedua tuk (sumber mata air alami) Sirandha & Ngangkrik (SiNga) lah yang bisa diandalkan. Sementara tuk Sirandha terancam bahaya abrasi, sudah sepatutnyalah kedua tuk ini dipelihara dan dilestarikan sementara berupaya juga untuk mencari terus menerus sumber-sumber air yang lain.

Peringatan tahun ini adalah yang ke-2 kalinya dilakukan oleh gereja St.Martinus Weleri dalam keikut sertaannya dalam merayakan Hari Air Sedunia yang dicanangkan PBB. Ikut terlibat dalam pentingnya kebutuhan akan air. Dalam homilinya Rm. Mulyana,MSF mengingatkan kita bahwa betapa sediktnya air tawar  yang tersimpan di bumi ini, karena sebagian besar air yang dibumi ini adalah air asin. 97% air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari 2 per tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.
Dalam peringatan kali ini kita diajak untuk dapat menghargai keberadaan air yang sudah kita miliki dengan menjaga kelestariannya untuk masa depan. Setelah Misa Konselebrasi oleh Rm. R.Sugihartanto,Pr (romo Paroki), Rm. S.Atas Wayudi,Pr dan Rm.Mulyana, MSF diadakan visitasi ke tuk SiNga dengan mengadakan pemeliharaan sumber tuk, reboisasi dan pemberkatan ke 2 tuk. Dengan tujuan agar dua sumber mata air ini tetap terjaga kelestariannya untuk kebutuhan air untuk masyarakat desa Besokor dan GBMRB.

          Betapa pentingnya air bagi kehidupan manusia, mari kita ikut berperan aktif dengan cara kita masing-masing dengan menjaga keutuhan ciptaanNya agar kelestarian sumber air di bumi ini bisa terjaga dengan baik untuk masa depan generasi kita. Banyak hal yang bisa kita lakukan, mulailah dari pribadi kita untuk bisa menghemat penggunaan air dan hemat energi. Populasi manusia selalu bertambah kebutuhan air dan energy pun akan meningkat tiap tahunnya, Bumi hanya memiliki 3% air tawar, mari kita dengan bijak menggunakan air agar dapat memelihara keutuhan ciptaanNya untuk masa yang akan datang. Selamatkan masa depan bumi kita dengan berhemat air dan hemat energi.

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com